Cetakan : 2009
Hacker Rp 1.702, - menceritakan kisah Dodo, seorang mahasiswa semester VI di salah satu perguruan tinggi swasta Jakarta. Dodo sangat menyukai kode-kode pemrograman. Dia juga merupakan salah satu hacker yang sangat berbakat. Meskipun orang-orang memiliki kesan negatif terhadap hacker, Dodo tidak pernah melakukan kejahatan dengan keahliannya itu. Dodo hanya berusaha mengaplikasikan ilmunya sekaligus menunjukkan bahwa keamanan server di setiap kantor baik negara maupun swasta di Indonesia sangat lemah.
Di PT. Telekomunikasi, para staf sedang sibuk memeriksa pengguna layanan internet dengan ISP maupun telepon yang berusaha masuk meskipun tidak undang ke jaringan server mereka. Mereka yakin ada seorang hacker yang sangat pintar yang mampu masuk dan membobol server, karena server itu sudah ditutup dan sangat aman sehingga tidak bisa dimasuki oleh jaringan mana pun. Vera yang datang terlambat dengan mudah menemukan nomor telepon yang digunakan si hacker untuk memasuki server mereka. Semua merasa lega setelah lembur dan bermalam di kantor akibat ulah si hacker. Terlebih Andi, staf developer sekaligus penanggungjawab atas server di layanan telekomunikasi tersebut. Dia merasa geram karena si hacker dapat menembus jaringan yang telah dijaganya dengan ketat dan dia yakin tidak ada seorang pun yang dapat menembus server tersebut.
Di kost-an Dodo, beberapa polisi sedang mencarinya. Dodo ditangkap karena dituduh sebagai hacker pembobol server PT. Telkom dengan menggunakan jaringan telepon kost-nya. Dodo menjalani hukuman penjara selama 5 tahun. Namun, Dodo mendapat remisi sehingga hukumannya berkurang menjadi 4 tahun 6 bulan. Di penjara, Dodo banyak mendapatkan pelajaran dari para narapidana. Salah satu pelajaran yang nantinya dipraktekkan Dodo saat keluar dari penjara adalah mencuri pulsa telepon umum. Adul, seorang narapidana yang dipenjara dengan tuduhan mencuri pulsa telepon umum yang telah memberitahunya. Caranya adalah dengan menarik kabel telepon umum dan menyambungkannya ke kabel telepon. Adul memberikan pelajaran berharga bagi Dodo yang tidak pernah ia dapatkan di pendidikan formal.
Novan, teman dekat Dodo, juga salah satu teman kostnya di Depok dulu, menjemputnya ketika keluar dari penjara. Novan telah bekerja di salah satu perusahaan distributor milik pamannya dan memiliki jabatan yang cukup tinggi di perusahaan tersebut. Novan membantu Dodo ketika keluar dari penjara. Dia mencarikan tempat kontrakan untuk Dodo, juga pekerjaan. Novan juga lah yang telah membantu Dodo membawakan komputer lama kesayangannya beserta CD dan disket–disket berisi program miliknya ketika di kost dulu. Itu adalah barang berharga yang Dodo miliki. Novan adalah teman terbaik Dodo. Di saat orang lain menjahui Dodo karena masuk bui, Novan lah yang dengan setia selalu ada di sampingnya. Dia sangat berterima kasih kepada Novan.
Atas bantuan Novan, Dodo bekerja sebagai operator di PT. Karya Abadi. Dodo sangat rajin dan selalu masuk kerja. Saat pergi dan pulang dari kantornya, Dodo selalu melirik ke telepon umum yang sudah tidak digunakan lagi di dekat kost nya. Dodo mengingat Adul, napi yang mengajarkan cara membobol pulsa telepon umum. Dengan ilmu itu, akhirnya Dodo tidak tahan untuk mencobanya. Dengan sangat tidak jera, Dodo kembali membobol sebuah kantor cabang sebuah bank besar. Akhirnya, Dodo berhasil masuk ke server cabang bank besar itu sekaligus membobol server PT. Telekom yang kedua kalinya.
Di sebuah kantor cabang bank besar, seorang nasabah datang dengan mengungkapkan keluhan terhadap kredit saldonya. Nasabah itu komplain karena saldo nya berkurang sebesar Rp 1.702, - padahal dia tidak pernah mentransfer jumlah itu ke mana pun. Tidak hanya satu nasabah yang mengalaminya, tapi semua nasabah di kantor bank cabang tersebut mengalami hal yang serupa. Saldo mereka berkurang sebesar Rp 1.702,-. Keluhan para nasabah ini membuat Pak Handoko pemilik bank cabang besar itu gusar sehingga membentuk tim untuk mencari hacker yang telah membobol server mereka. Tim itu dinamakan tim pelacak Rp 1.702, -. Ada beberapa orang dengan berbagai macam keahlian yang masuk dalam tim tersebut.
Terlihat Andi, staf develover PT. Telkom menjadi salah satu tim pelacak kasus Rp 1.702 ,- tersebut. Andi yang meilhat adanya daftar Dodo dari salah satu daftar nama hacker yang dicurigai, merasa yakin bahwa hanya Dodo lah yang bisa dan mampu melakukan hal tersebut. Mereka pun memanggil Dodo ke kantor bank cabang itu. Mereka menginterogasi Dodo, dan akhirnya, dengan beberapa alasan dan bukti kuat dari Andi, akhirnya Dodo terpojok sehingga dia pun mengaku. Dia mengembalikan semua saldo sebesar Rp 1.702, - itu ke pemilik rekening yang telah dia ambil dengan bujukan Pak Handoko. Hanya dengan beberapa detik saja, Dodo telah selesai melakukan tugasnya. Semua yang ada di ruangan tersebut merasa tidak yakin, terutama Andi dan Pak Handoko. Dengan santai Dodo meyakinkan bahwa dia telah melakukan pegembalian ke rekening para nasabah. Dodo memang sangat pintar, sebelumnya dia telah membuat program untuk mengembalikan saldo para nasabah itu juga. Semua anggota tim tampak salut kepada Dodo, terutama Andi yang merasa telah dikalahkan dua kali oleh seorang Dodo yang hanya memiliki izasah SMA.
Sesuai dengan kesepakatan yang telah diberikan Pak Handoko jika Dodo mengaku dan mengembalikan saldo para nasabah, Dodo akan diberikan pekerjaan dengan gaji yang besar di kantor bank cabang tersebut. Dan, akhirnya Dodo menjadi staf IT yang menjaga server bank cabang tersebut dengan gaji yang sangat tinggi, yaitu Rp 10.000.000, - per bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar